Mahasiswa ITN Malang meraih 5 medali dari Kejuaraan Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 2 2024.
Malang, ITN.AC.ID – Atlet Taekwondo Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih 5 medali pada Kejuaraan Taekwondo Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Jatim Cup 2 2024. Terdiri dari dua medali emas dan tiga medali perak. Event tingkat nasional ini diikuti tujuh provinsi dengan lebih dari 1.500 peserta. Berlangsung mulai Jumat-Minggu (08-10/11/2024) di GOR Futsal ITS Surabaya.
Mahasiswa ITN Malang peraih medali emas adalah Diantok Rifai (Teknik Informatika, 2218011) kyorugi pemula U68, dan Rafi Ahmad Maulana (Bisnis Digital, 2419023) kyorugi pemula U58. Sedangkan medali perak diraih oleh Mubarok Alpatah (Arsitektur, 2122049) kyorugi pemula U54, Mehdi Satrio Hadi (Arsitektur, 2422009) kyorugi pemula U87, dan Vicka Humaidi (Teknik Sipil, 2321094) kyorugi pemula U58.
Diantok Rifai peraih medali emas sekaligus Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo ITN Malang mengatakan, UKM Taekwondo secara konsisten setiap tahun mengikuti berbagai event kejuaraan baik di tingkat regional, dan nasional. Bahkan tingkat internasional juga mereka ikuti selama lokasi penyelenggaraannya masih bisa dijangkau.
“Paling tidak maksimal tiga bulan sekali kalau ada event kami ikuti. Ini untuk meningkatkan prestasi individu, mencari pengalaman, dan pertemanan. Namun tetap disesuaikan dengan jadwal kuliah masing-masing, karena yang utama adalah kuliah,” ujarnya saat ditemui di Kampus 2 ITN Malang, Selasa (12/11/2024).
Baca juga:Tiga Atlet Taekwondo ITN Malang Raih 3 Medali Kejuaraan Taekwondo Piala PJ Wali Kota Malang 2024
Pada kejuaraan kali ini Diantok turun pada kelas kyorugi pemula U68. Dia bertanding satu kali pertandingan dengan tiga ronde melawan atlet dari Surabaya. Dalam pertandingan yang sengit tersebut Diantok sempat terkena tendangan di pipi kirinya hingga mengakibatkan lecet.
Mahasiswa ITN Malang turut berlaga pada Kejuaraan Taekwondo KBPP Polri Jatim Cup 2 2024.
“Saya ronde ke-3 terasa sudah habis nafas. Namanya juga pertandingan, cedera sudah lumrah. Saya juga cedera kaki dua kali karena ditangkis lawan. Harusnya menangkis dengan tangan yang berpelindung, namun ini dengan siku,” tambahnya.
Bukan kali pertama Diantok mendapatkan emas di kejuaraan taekwondo. Sebelumnya di Tangerang dia juga menyabet emas pada Kejuaraan Nasional Indonesia Big Fest Taekwondo Challenge 2023, dan di Madiun pada akhir 2023. Prestasi lainnya, medali perunggu di Jogjakarta Taekwondo International Open 2023.
Awal masuk kuliah di ITN Malang Diantok sudah tertarik dengan UKM Taekwondo. Menurutnya UKM Taekwondo merupakan salah satu UKM yang banyak prestasi. Anggotanya juga banyak dibanding UKM lainnya. “Melihat prestasi taekwondo ITN, maka saya memutuskan bergabung,” ujarnya.
Untuk menghadapi KBPP Polri Jatim Cup 2 2024 mereka berlima selain latihan rutin di kampus juga berlatih di Dojo Malang Rhino Fighter. Mereka dilatih oleh sabeum Amri Mahardika Pujana. Amri merupakan alumnus Teknik Geodesi ITN Malang.
Berbeda dengan Diantok, Rafi sudah mulai latihan taekwondo sejak kelas 4 sekolah dasar, dan sempat break pada musim pandemi Covid-19. Berlatih taekwondo sebenarnya bukan atas kemauan Rafi sendiri, namun atas desakan dari ayahnya. Setelah mengikuti latihan taekwondo Rafi akhirnya mulai terbiasa dengan kedisiplinan, dia juga mengaku tidak gampang sakit. Memang berlatih taekwondo dapat memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental.
“Saya sewaktu kecil anaknya penakut, cengeng, gampang nangisan. Dibentak dikit nangis. Makanya ayah yang waktu itu juga pelatih taekwondo mendesak saya untuk ikut latihan, dan berlanjut sampai sekarang,” ungkapnya. Prestasi yang diperoleh selama sekolah Rafi pernah dua kali menyabet emas, dan dua kali menyabet perak.
Baca juga:Atlet Perisai Diri ITN Malang Raih 2 Juara pada Kejuaraan Satria Airlangga Cup IX 2024
Mahasiswa semester 1 ini dalam kompetisi KBPP Polri Jatim Cup tidak menghadapi kendala yang berarti. Rafi berhadapan dengan lawan dari Taekwondo Taman Madiun satu kali main dengan dua ronde, dan meraih 40 poin.
Selain latihan rutin di dua tempat (kampus dan dojo), Rafi juga rutin berlatih fisik. Biasanya dia melakukan jogging di sekitar Araya. “Kendala berarti sih tidak ada, tapi saya terkena tendangan kaki dan dipukul kiri-kanan. Alhamdulillah masih dalam taraf wajar,” ungkapnya. Selain olahraga seni bela diri, Rafi juga suka bermain badminton. Dia berkeinginan bisa menorehkan prestasi di olahraga tersebut. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)