Arsitektur ITN Malang Aanwijzing Sayembara Desain Training and Sport Center Arema FC
Malang, ITN.AC.ID – Tim Arsitektur, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengadakan aanwijzing Sayembara Desain Training and Sport Center Arema FC. Penjelasan disiarkan secara langsung dari studio Arsitektur ITN Malang lewat zoom meeting, dan kanal YouTube Arema FC Official TV, Selasa (31/5/2022).
Aanwijzing sendiri merupakan pemberian penjelasan sebagai tahapan dalam sebuah lomba atau tender. Seperti, KAK (kerangka acuan kerja), yang berisi, jadwal pelaksanaan, cara pendaftaran, syarat-syarat lomba, dan lain-lain.
Sekretaris Program Studi Arsitektur S-1 ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST, MT mengatakan, Arsitektur ITN Malang sebagai bagian dari panitia akan melakukan unboxing, atau penjelasan terkait dengan Sayembara Desain Training and Sport Center Arema FC. Sayembara ini merupakan kerjasama antara Prodi Arsitektur ITN Malang bersama Arema FC dan J99 Corp. Jadwal pendaftaran telah dibuka sejak 27 Mei 2022 hingga 27 Juni 2022.
“Alhamdulillah terima kasih atas antusias peserta yang sudah mendaftar, dan kami masih menunggu para peserta lain hingga satu bulan kedepan. Semoga sayembara ini dapat berjalan dengan lancar, dapat memberikan kontribusi kepada Arema, dan semoga sesuai dengan yang kita harapkan bersama,” ujar Debby.
Sementara dari pihak Arema FC, Ovan Setiawan hadir untuk memberikan penjelasan secara umum. Menurutnya, antusiasme pendaftar sejauh ini cukup besar. Terbukti di hari keempat pendaftaran sudah ada sekitar 560 pendaftar.
“Sangat tinggi sekali antusiasme pendaftar. Pertanyaan lewat kontak (panitia pendaftaran) juga sangat banyak. Mohon teman-teman yang bertanya tentang kode pendaftaran harap bersabar. Semua akan dapat,” kata Ovan.
Dikatakan Ovan, dengan diadakannya aanwijzing akan membuka kesempatan kepada peserta, dan calon peserta untuk bertanya seputar sayembara.
Sedangkan penjelasan teknis sayembara diberikan oleh Hamka, ST., MT, tim Arsitektur ITN Malang. Secara umum Hamka menjelaskan kerangka acuan kerja (KAK) sayembara. Mengambil tema Arema Aremania Satukan Karya Satukan Jiwa untuk Prestasi Indonesia dan Dunia, Arema FC mengajak Aremania untuk menyumbangkan karyanya.
Hamka mengungkapkan, aturan desain harus mengikuti standar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan standar Federation Internationale de Football Association (FIFA). Selain itu juga ada tiga target gagasan. Poin utamanya adalah, Arema icon city, common pride, dan original local culture.
Dalam sayembara ini peserta juga boleh mengirimkan lebih dari satu karya. Dengan catatan form pendaftaran harus berbeda. Misalnya, peserta memasukkan empat karya, maka kode pendaftarannya juga harus empat.
“Karya yang diikutsertakan merupakan karya orisinil, belum pernah dipublikasikan di manapun. Benar-benar harus original, tidak boleh plagiasi, atau mengambil karya orang lain, belum pernah diikutkan sayembara. Nanti seluruh karya yang diikutkan lomba sepenuhnya menjadi hak milik Arema FC. Setelah submit, nanti Arema berhak untuk mengembangkan desain dan lain-lain,” jelas Hampa.
Dalam penjurian Sayembara Desain Training and Sport Center Arema FC akan melibatkan beberapa juri, antara lain dari Arema FC, praktisi, akademisi, dan dari aremania.
Salah satu tim juri yang ikut aanwijzing adalah Ir. Maranatha Wijayaningtyas, ST., MMT., PhD., IPU., dari akademisi ITN Malang. Maranatha mempertegas penjelasan panitia, bahwa salah satu kriteria lomba harus sesuai KAK. Para peserta diminta memenuhi persyaratan penilaian secara administrasi, dan teknis. Harus detail, serta memperhatikan kriteria-kriteria dari kebutuhan fasilitas center training yang bertotal 24 poin.
“Ketentuan peserta juga akan kami cek secara administrasi. Ketentuan sayembara juga sudah dijelaskan secara detail, dan format ketentuan pengumpulan sampai presentasi (di KAK). Mohon untuk bisa diikuti (tahapannya),” ujar Maranatha.
Ia juga mengingatkan peserta untuk memahami topik dan latar belakang, bahwa Arema FC sebagai icon city, common pride, dan singo edan sebagai original local culture.
“Nah silakan masing-masing peserta menerjemahkan, mempresentasikan ketiga hal tersebut. Ada tiga pokok yang harus dipenuhi selain ketentuan administrasi. Sekali lagi saya ulangi, sebagai icon city, common pride, dan original local culture. Jadi ini menjadi ciri khas Desain Training and Sport Center Arema FC,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)