ITN Malang Membangun Desa Lewat Digitalisasi Perencanaan Strategis Desa Baturetno
Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, di Desa Baturetno, Dampit, Kabupaten Malang resmi dimulai. Sebanyak tiga mahasiswa Arsitektur dan empat mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang diterjunkan ke desa yang terkenal penghasil kopi tersebut.
KKN Tematik FTSP ITN Malang merupakan implementasi dari Program Hibah Riset Keilmuan sub Hibah Riset Desa yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Lembaga Penyedia Dana Pendidikan (LPDP) melalui proposal penelitian bertajuk DigiDesa: Digitalisasi Perencanaan Strategis Desa. Kolaborasi dosen Arsitektur ITN Malang, Dr. Debby Budi Susanti, ST., MT, M. Nelza Mulki Iqbal, ST., MSc, dan dosen PWK ITN Malang, Antonio Heltra Pradana, ST., MURP.
“ITN Malang lolos lima tim untuk Hibah Program Riset Keilmuan Tahun 2021. Dari total 605 penerima pendanaan hibah secara nasional. Tim kami salah satunya, dan satu-satunya penerima kategori Hibah Riset Desa di ITN Malang,” ujar M. Nelza Mulki Iqbal, ST., MSc, ditemui di Kampus 1 ITN Malang usai memberikan sosialisasi Digitalisasi Perencanaan Strategis Desa, di Balai Desa Baturetno, Rabu (02/3/2022) silam.
Program Hibah Riset Desa ini kemudian diintegrasikan dalam kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) KKN-T Desain Strategis Desa. “Programnya membuat kegiatan penggalian dan optimasi potensi desa melalui pemanfaatan teknologi pemetaan digital partisipatif dengan pelibatan mahasiswa. Maka, kami mencoba menghubungkan kegiatan ini dengan Program MBKM KKN Tematik, sehingga mahasiswa bisa mendapatkan konversi mata kuliah hingga 20 SKS” imbuh Nelza.
Proposal Hibah Riset desa ini bertujuan menemukan format digitalisasi perancangan desa strategis dan partisipatif. Baturetno sendiri adalah desa yang dikenal sebagai penghasil kopi, dan merupakan satu-satunya desa yang memiliki Peraturan Desa Petik Kopi. Peraturan tersebut dimaksudkan untuk menjaga kualitas kopi yang berasal dari Desa Baturetno. Selain itu, ada beberapa potensi alam yang bisa dikembangkan seperti pemandian (embung), kerajinan kayu kopi, dan wisata tracking gua.
Tim peneliti yang melibatkan mahasiswa Prodi Arsitektur, dan PWK ITN Malang ini memulai kegiatan di semester genap 2022. Mereka akan mewujudkan strategi pengembangan potensi Desa Baturetno melalui tiga tahapan. Yakni, pemetaan tematik potensi desa, penggalian isu strategis, dan rencana aksi program strategis desa. Selain itu, kerja sama antara FTSP ITN Malang dan Pemerintah Desa Baturetno, akan menjadikan desa ini sebagai mitra kolaboratif untuk pengembangan pengetahuan dan keilmuan di lingkungan FTSP selama lima tahun kedepan.
“Kami targetkan dalam satu minggu mahasiswa tiga sampai empat hari ada di sana (Baturetno). Mereka turun memetakan kawasan, penetrasi dengan masyarakat untuk menggali potensi-potensi desa. Akhirnya, nanti dibuat perencanaan strategis sampai ke rencana aksi, dan produk visualisasinya,” beber Nelza.
Bersamaan dengan berjalannya KKN Tematik di Baturetno, Prodi PWK juga mendukung dengan melibatkan mahasiswa yang mengambil mata kuliah Studio Proses. Sehingga menjadikan Desa Baturetno sebagai salah satu objek kajian mata kuliah. (me/Humas ITN Malang)