Kaprodi Arsitektur S-1 ITN Malang, Ir. Gaguk Sukowiyono, MT. (Foto: Yanuar/Humas ITN Malang)


Malang, ITN.AC.ID – Program Studi Arsitektur S-1 Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) meraih Akreditasi Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). Akreditasi tertuang dalam SK No. 5484/SK/BAN-PT/Ak.KP/S//VIII/2024, ditetapkan di Jakarta 19 Agustus 2024, dan berlaku selama 4 tahun hingga 31 Mei 2028. Akreditasi Baik Sekali menggantikan akreditasi B yang pernah diraih Prodi Arsitektur sebelumnya. Predikat akreditasi ini diraih lewat mekanisme Instrumen Suplemen Konversi (ISK).

Kaprodi Arsitektur S-1 ITN Malang, Ir. Gaguk Sukowiyono, MT., menyatakan, berdasarkan peraturan BAN-PT No 2 tahun 2020 tentang Instrumen Suplemen Konversi, maka BAN-PT menggunakan Instrumen Suplemen Konversi (ISK) untuk melakukan konversi. Dari pemeringkatan akreditasi A ke akreditasi Unggul, dari akreditasi B ke akreditasi Baik Sekali, dan dari akreditasi C ke peringkat akreditasi Baik.

Menurutnya dari aturan lama ke aturan baru perlu adanya penyesuaian, seperti dari akreditasi baik ke baik sekali. Konversi membantu untuk menghindari permasalahan pada saat nanti aturan baru diterapkan.

“Konversi hanya berlaku di BAN PT. Kami mempunyai kesempatan melakukan konversi sekali sebelum ada pergeseran aturan baru. Untuk akreditasi yang akan datang peringkatnya unggul, baik sekali, baik, tidak memenuhi syarat peringkat, dan internasional. Kalau tidak dikonversi saat ada aturan baru bisa-bisa kami tidak akan terakreditasi,” ujarnya.

Baca juga : FTSP ITN Malang Turunkan 30 Mahasiswa Ikut Pendampingan dan Pembangunan Desa

Menurut Gaguk, perbedaan aturan pengajuan baru terletak pada segi dokumen. Matrik penilaian instrumen suplemen konversi (ISK) peringkat akreditasi S-1 terdiri dari dosen tetap, kurikulum, penjaminan mutu, dan pelacakan lulusan. Sedangkan pada BAN PT memakai 7 kriteria, dan untuk yang baru nanti akan memakai 9 kriteria.

Karya perancangan mahasiswa Arsitektur S-1 ITN Malang. (Foto: Istimewa)

“Kemungkinan akreditasi yang akan datang dengan LAM DEPILAR. Didalamnya terdiri dari lingkup sub rumpun keilmuan desain, perencanaan, lingkungan, dan arsitektur. Disiplin ilmu ini tidak masuk dalam LAM Teknik,” ungkapnya.

Lembaga Akreditasi Mandiri Desain Perencanaan Lingkungan Arsitektur (LAM DEPILAR) merupakan lembaga yang melakukan penyelenggaraan akreditasi bagi program studi di lingkup rumpun ilmu desain, perencanaan, lingkungan, arsitektur, dan rumpun ilmu lainnya yang terkait dan gayut (terkait) serta memiliki irisan pada pendidikan tinggi di Indonesia.

“Kalau dari hitungan (simulasi) kami sebenarnya kemarin nilainya sudah melebihi standar. Hampir dari semua komponen melebihi. Akreditasi sebelumnya baik, sekarang baik sekali,” katanya.

Untuk mempersiapkan LAM DEPILAR Prodi Arsitektur telah bersiap menyusun dokumen terbaru. Menurut Gaguk pihaknya akan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, khususnya pada SDM para dosen. Saat ini tiga dosen Arsitektur sedang menempuh pendidikan doktor, dan prodi akan mendorong dosen lainnya yang belum memprogram doktor untuk menyusul.

Dengan LAM DEPILAR yang menjembatani kelak prodi akan lebih mendapat masukan untuk semakin memperbaiki kualitas. Capaian akreditasi prodi yang saat ini diraih menurutnya tidak lepas dari peran serta seluruh elemen Prodi Arsitektur mulai tenaga pendidik dan kependidikan, mahasiswa, dan alumni, serta dukungan dari institusi.

Baca juga : Nata Karya 2.0 Pamerkan 160 Karya Mahasiswa Arsitektur Hingga Undang Klien

“Harapannya kami kedepannya semakin bisa mencapai yang tertinggi, dan yang terbaik. Karena itu memang tujuan kami mewujudkan kualitas jaminan mutu terhadap pendidikan bisa terpenuhi dengan baik. Sehingga kepercayaan masyarakat akan muncul ketika jaminan mutu sudah baik,” tuntasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)